Dispertan dan Petani Lakukan Gropyokan Serentak

Cilacap – Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap melakukan upaya pengendalian hama tikus gropyokan alias bersama-sama di areal sawah Maos Kidul. Selain di Maos Kidul, kegiatan ini juga berlangsung secara serempak di seluruh desa di Kecamatan Maos. Kepala

Cilacap – Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap melakukan upaya pengendalian hama tikus gropyokan alias bersama-sama di areal sawah Maos Kidul. Selain di Maos Kidul, kegiatan ini juga berlangsung secara serempak di seluruh desa di Kecamatan Maos.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap Supriyanto, SP, MP mengatakan, upaya pengendalian hama tikus gropyokan dilakukan melalui metode pengemposan atau fumigasi lubang aktif tikus sawah. Fumigasi terbukti efektif membunuh tikus sawah beserta anak-anaknya yang tengah berada dalam sarang.

Pada prinsipnya, fumigasi adalah mengubah komposisi udara dengan zat atau senyawa racun pernafasan. Hewan yang disasar untuk dikendalikan akan mati akibat terkena dampak racun inhalasi tersebut.

“Metode ini kami lakukan sebelum persawahan kembali ditanami benih padi. Sehingga pada musim tanam diharapkan hama tikus tidak kembali muncul. Gropyokan kami lakukan serentak di Kecamatan Maos,” ujar dia, Jumat (18/10/2019).

Menurutnya, tikus sawah tersebut merupakan salah satu hama paling berbahaya bagi tanaman padi. Serangan hama tikus ini dapat mengakibatkan kerusakan yang tidak sedikit hingga menimbulkan hasil panen tidak maksimal.

“Upaya pengendalian hama tikus melalui metode pengemposan dinilai efektif jika dibandingan melalui medote lain. Tikus akan mati atau keluar dari sarangnya,” kata dia.

Dia menyebut, selama ini seringkali petani padi dibuat tak berdaya oleh binatang pengerat semacam tikus sawah. Memang serangan hama tikus bisa terjadi pada semua fase tumbuh kembang padi, mulai dari persemaian hingga panen.

Fenomena kerusakan tanaman padi oleh serangan tikus selalu menjadi masalah bagi petani  karena  hama tikus  dengan sifat biologis dan elologisnya  relatif sulit dikendalikan, “Dan lebih berdampak lagi  apabila tidak ada kekompakan dari para petani,” kata dia.

Selain itu  gropyokan melibatkan 5 Kelompok Tani  Desa Maos Kidul Kecamatan  Maos, pegawai Dinas Pertanian Cilacap, forkopimcam Maos dan siswa SD SMP di Maos. (Kar)